Saturday, February 26, 2011

Jus Tomat

Aku suka tomat , dari yang cuma dipotong-potong trus di taburi gula, dibuat es tomat yang dingin menyegarkan, dibuat jus mentah tanpa gula atau diseduh air panas dulu lalu dibuat jus.
Aku suka bikin jus dari tomat yang diseduh,  karena jus tomat jadi lebih awet di dalam kulkas.  Selain itu praktis, karena tiap kali pengen jus tinggal buka kulkas dan tuang…hehehe…
Setelah tau bahwa kandungan lycopene  (zat anti oksidan) dalam tomat lebih tinggi dalam tomat yang diolah seperti info yang aku baca disini,kayaknya aku bakalan lebih sering deh bikin jus tomat yang ini..

Kalo mau ikutan bikin, ikuti caraku yaa…


Bahan :
  • Tomat matang 1 kg
  • Gula pasir secukupnya (tingkat kemanisannya disesuaikan selera yaa..)
  • Air matang secukupnya (disesuaikan aja, lebih suka yang agak kental atau encer aja)

Cara membuat :
1.     Cuci bersih tomat, pastikan bahwa yang digunakan adalah tomat yang segar dan bagus(tidak busuk). Tempatkan dalam panci ato baskom.
2.     Rebus air hingga mendidih.  Lalu tuang panas-panas ke dalam panci ato baskom berisi tomat.  Tutup dan biarkan dingin.
3.     Buang air perendamnya, lalu kelupas kulit luar tomat.  Blender tomat sampai halus, bila perlu saring.  Tambahkan gula dan air matang sesuai selera.  Masukkan dalam botol, dinginkan dalam kulkas.
4.     Siap dinikmati, dingin lebih nikmat.  Dalam keadaan dingin dalam kulkas, jus ini bisa tahan 2-3 hari.  Tapi biasanya udah keburu habis sih…hehehe…

Tomat


Tomat (Solanum lycopersicum) adalah salah satu sayur yang aku suka… Sayur? Bukannya tomat itu buah? Well, kadang-kadang tomat memang dimasukkan ke dalam golongan buah, tapi sebenarnya dia termasuk golongan sayuran.  Alasannya sederhana, karena tomat termasuk dalam famili Solanaceae, dimana kentang (Solanum tuberosum) termasukdi dalamnya. Jadi karena dia masih bersepupu dengan kentang, si tomat ini sebenarnya tergolong sayur.

 (pic taken from this free site)

Bicara masalah kandungan vitamin, jelas bahwa tomat  memiliki kandungan vitamin A dan C yang tinggi.  Tetapi khasiat tomat ternyata jauh lebih banyak daripada yang aku tau.  Dari satu blog, aku memperoleh beberapa info manfaat tomat untuk kesehatan, diantaranya :
  • Membantu menurunkan resiko gangguan jantung
  • Menghilangkan kelelahan dan menambah nafsu makan.
  • Menghambat pertumbuhan sel kanker pada prostat, leher rahim, payudara dan endometrium.
  • Memperlambat penurunan fungsi mata karena pengaruh usia ( age-related macular degeneration).
  • Mengurangi resiko radang usus buntu.
  • Membantu menjaga kesehatan organ hati, ginjal, dan mencegah kesulitan buang air besar.
  • Menghilangkan jerawat.
  • Mengobati diare
  • Meningkatkan jumlah sperma pada pria
  • Memulihkan fungsi lever.
  • Mengatasi kegemukan
Oh iya, diblog tersebut juga dijelaskan bahwa kandungan lycopene (zat anti oksidan dalam tomat yang dapat menghancurkan radikal bebas), akan semakin tinggi seiring dengan tingkat kematangan tomat.  Kadar lycopene juga akan lebih tinggi pada tomat yang diolah, daripada tomat yang dimakan mentah. 
Informasi lain adalah adalah bahwa kandungan yang baik dari tomat juga baik untuk bayi, sehingga disarankan untuk membiasakan bayi mengkonsumsi tomat sejak usia 6 bulan.
Kalo mau informasi lebih lengkap mengenai manfaat tomat, silakan langsung klik disini aja yaa... Mudah-mudahan dengan informasi ini pencinta tomat jadi semakin rajin mengkonsumsi tomat, dan yang gak suka tomat,mulai belajar menyukainya…hehehe… *jadi ingat 2 orang sahabat yang gak doyan tomat sama sekali.. Ayo coba untuk  mulai menyukai tomat ya teman...*

Choco Cheese Cookies

Ini kukis kreasinya mbak Indira Hijayanti, yang jadi juara 1 waktu event online Cookies Week di NCC (lengkapnya ada disini yaa..)
Pas lebaran tahun 2009, seorang teman bakulers Depok, Puspita,  mulai memasukkan kukis ini ke item jualannya, dan katanya jadi best seller.  Wahh, penasaran dengan ceritanya, tahun lalu aku masukkan juga kukis ini ke item jualan kue lebaranku.  Dari kukis percobaan pertama rata-rata berkomentar kukisnya enak, karena sebenarnya kukis ini adalah modifikasi sagu keju yang gurih dan lumer dimulut, tapi dilapis manisnya coklat.  Hmmm….sensasinya beda dan enak banget…!  Tahun lalu kukis ini langsung melejit sebagai runner up best seller di list jualanku…hehehe…
Terimakasih ya mbak Indira, untuk resep kukisnya yang OK banget…kapan-kapan beneran mau main ke Rani Cookies ya mbak…  Semoga sukses selalu dengan bisnisnya.
Nih, kalo penasaran mau nyoba, ini resepnya…tapi kalo gak sempat atau malas bikinnya, seperti biasa pesen ke aku aja yaa….hehehe…


CHOCO CHEESE CUP
(source : Indira Hijayanti)

Bahan :
·         100 margarin
·         50 mentega
·         1 kuning telur
·         150 gula halus
·         300 sagu yang telah disangrai
·         50 keju cheddar parut
·         50 santan instan

Topping :
·         coklat blok
·         coklat putih (aku gak pake)

Cara membuat :
  1. Kocok mentera, margarin, telur dan gula halus sampai campur aja
  2. Masukkan santan, keju aduk sampai rata
  3. Terakhir masukkan sagu aduk dan bentuk bulat-bulat
  4. Panggang dalam oven suhu 150 kurleb 25 menit
  5. Setelah matang angkat, letakkan di cup kertas yang terkecil tuangi coklat blok dan hias dengan coklat putih

Notes :
-   untuk finishingnya, di resep asli kukis dimasukkan ke papercup kecil, lalu dituangi coklat leleh.  Sedangkan kalo aku, aku celup ke coklat leleh baru aku tata ke papercup kecil

Choco Mint Cookies

Salah satu resep kukis yang aku sertakan di event online-nya NCC, Cookies Week.. Kalo mau ngintip banyak resep-resep kukis yang lain, silakan di klik aja disini..

Di resep asli kukis ini di Primarasa, isian di tengah kukis adalah selai kacang.  Aku gak suka selai kacang, jadi awalnya resep ini aku lewatin begitu aja.  Tapi tiba-tiba aku membayangkan paduan coklat dan mint.  Belum pernah nyoba paduan ini di kukis sebelumnya sih, tapi udah pernah nyobain coklat praline dengan isian mint.  Enak juga sih...so, aku pikir kenapa gak dicoba untuk kukis juga.
Waktu nyoba bikin kukis ini, aku surprise juga dengan tekstur kukisnya.  Teksturnya ringan dan crunchy, mirip seperti lidah kucing.  Rasanya nyoklat banget.  Kalo bikin kukis ini, aku sering sengaja menyisihkan kukis tanpa olesan coklat mint, karena rasanya emang enak banget.  Apalagi kalo aku bikin selalu full butter...jadi rasanya buttery – chocolaty gitu deh...hehehe...
Beberapa pelanggan yang nyobain kukis ini, bilang bahwa sensasi rasanya beda... kukis coklat dengan kejutan rasa mint yang semriwing di tengahnya...hmm... Lain dari yang lain...
Penasaran?  Silakan nyobain resepnya dibawah ini deh...Tapi kalo gak sempat  atau males bikinnya, boleh kok pesen aja sama aku....hehehehe.....


CHOCO MINT COOKIES
(modified from Primarasa)

Bahan :
  • 180g tepung tergu
  • 50g coklat bubuk
  • 250g margarin (aku ganti mentega)
  • 180g gula kastor
  • ½ sdt vanili bubuk
  • 2 butir telur
  • 1 kuning telur
  • 100 DCC (dark cooking chocolate) lelehkan
Olesan :
  • 150g coklat masak mint (hijau), cincang, lelehkan
Cara membuat :
  • Panaskan oven pada suhu 175°C.  Olesi loyang kukis dengan margarin, sisihkan.
  • Campur tepung terigu bersama coklat bubuk, lalu ayak, sisihkan.
  • Kocok margarin bersama gula kastor dan vanili hingga lembut.  Masukkan telur, kocok terus hingga mengembang.
  • Masukkan campuran tepung sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan hingga rata.
  • Masukkan dalam plastik segitiga, dengan spuit polos di ujungnya.  Semprotkan di atas loyang, hingga membentuk bulatan berdiameter 2cm.  Lakukan sampai adonan habis.
  • Masukkan loyang ke dalam oven, panggang selama 10 menit hingga matang, angkat.  Lepaskan kukis dari loyang, taruh di atas rak kawah hingga dingin.
  • Oleskan coklat masak mint yang telah dilelehkan, ke dasar kukis.  Lalu rekatkan pada dasar kukis lainnya, sehingga membentuk pasangan.  Lakukan hingga kukis habis.
  • Ambil sebuah kukis, celupkan setengah bagian ke dalama DCC leleh, angkat.  Biarkan hingga coklat mengeras.  Hidangkan.   
Untuk 800g

Note
-  kesulitan yang aku hadapi waktu bikin kukis ini adalah membuat ukuran kukis yang seragam. Waktu aku lempar hal ini ke milis, minta masukan, ada yang memberikan masukan untuk membuat pola bulatan-bulatan dulu di kertas roti, dengan jangka.  Lalu kertas roti ini dipasang terbalik di loyang yang sudah dioles mentega tipis, lalu kertas rotinya dioles mentega lagi.  Nah, adonan kukis disemprotkan mengikuti pola-pola tersebut. Tapi trik ini belum pernah aku aplikasikan juga, soalnya belum bikin kukis ini lagi...hehe..

SILAKAN DICOBA YAAA... 

Wednesday, February 23, 2011

Ayam Cabe Ijo a.k.a Ayam Lado Mudo

Waktu pulang ke Surabaya sekitar sebulan lalu, aku sempat crita ke ibu kalo bebek bumbu cabe ijo jualanku dapat respon yang lumayan bagus dari konsumen.  Trus langsung aja ibuku minta aku masak cabe ijo ini, cuma bebeknya diganti ayam.  Kebetulan adikku juga pas lagi di Surabaya.  Biasanya kalo balik pulang ke rumahnya di Probolinggo, dia bawa beberapa jenis masakan ibuku.  Jadi dia gak perlu repot masak lagi sesampainya di rumah.
Ya udah, aku buatkan ayam cabe ijo atau kalo di Padang (daerah asalnya) disebut lado mudo.  Resep ini aku dapat dari temanku yang memang asli urang awak (thanks ya Melly Saisa), dengan wanti-wanti…”Gak pake bawang putih ya mbak…”  Hehe..padahal buatku, kayaknya bawang putih ini bumbu utama untuk bikin masakan jadi enak deh.. Tapi ya aku nurut aja deh sama yang punya resep.. Resep sudah aku sesuaikan dengan seleraku yaa..
Singkat cerita, ayampun jadi dan dinikmati seluruh keluarga.  Mereka bilang enak banget, bahkan keponakanku di Probolinggo - selang beberapa hari kemudian -  minta ibunya masak ayam cabe ijo lagi…hehehe…
So, sekarang resepnya aku share disini, siapa tau ada yang pengen nyoba masak sendiri..
Oh iya, ada beberapa bumbu yang aku tulis secukupnya, karena memang kalo masakan seperti ini disesuaikan aja dengan selera masing-masing yaa…


 AYAM CABE IJO

Bahan :
1kg cabe hijau besar
250g cabe rawit hijau
15 butir bawang merah
3 buah jeruk nipis (bisa juga pake cuka)
garam secukupnya
chicken powder secukupnya
gula pasir secukupnya
minyak goreng secukupnya

Cara membuat :
1.  Bersihkan cabe hijau dan cabe rawit. Kukus sebentar sampai matang.
2.  Haluskan kedua cabe (kasar aja). Haluskan juga bawang merah (kasar
juga)
3.     Masukkan cabe, bwang merah dalam wajan. Tambahkan minyak goreng.  Masak sampai hampir matang Tambahkan garam, gula dan chicken powder secukupnya. Masak sampai matang.
4.     Masukkan ayam/bebek yg sudah diungkep dan digoreng sebelumnya (ayam/bebek digorengnya gak usah sampe kering). Aduk rata, biarkan bumbu meresap. Hidangkan.

Notes :
-         tips dari ibuku, cabe sebaiknya dikukus lebih dahulu untuk menghilangkan bau langu dan mencegah cabe berubah warna menjadi hitam
-          ukuran yang aku gunakan ini adalah untuk 3-4 ekor ayam (maklum biasa bikin dalam jumlah banyak untuk bakulan, jadi bikinnya gak pernah sedikit..hehehe..).  So, kalo memang hanya pengen bikin untuk seekor ayam, ukuran silakan disesuaikan sendiri yaa..
-          Untuk jeruk nipis dapat diganti dengan cuka.  Memasukkannya jangan sekaligus ya, takut nanti terlalu asam.  Sesuaikan aja dengan selera.
-          Sebenarnya kalo bikin dalam jumlah banyak, cukup praktis lho…apalagi untuk Anda yang sibuk.  Jadi dari bumbu yang sudah jadi tersebut, bagi menjadi 3-4 bagian.  Lalu masukkan masing-masing dalam kantung plastik simpan dalam freezer.  Ini bisa tahan beberapa bulan.  Kalau dibutuhkan tinggal keluarkan bumbu, biarkan dalam suhu ruang, panaskan lalu masukkan ayam gorengnya.. Jadi deh..

SILAKAN DICOBA YAAA….:)

Sunday, February 20, 2011

Jajan yuukk... : Asinan Betawi

Warung asinan ini sudah ada sejak tahun 1968, dengan resep yang pertamakali dikembangkan oleh sang kakek (info aku peroleh disini), yang lalu diwariskan turun temurun.  Sebenarnya nama resminya adalah Asinan Betawi H. Mansyur, seperti yang tertera di plang kayu di warung tersebut.  Tapi banyak orang lebih mengenalnya sebagai asinan Kamboja. 
Gak susah untuk mencari warung asinan ini, walaupun terletak agak masuk  ke dalam gang.  Ancer-ancernya adalah RS. Persahabatan Rawamangun.  Nah yang perlu dilakukan adalah putar balik di ujung jalan, lalu masuk di gerbang gang Kamboja yang ada di sebelah kiri.  Masuk gang itu, terus aja sampai mentok lalu belok kanan.  Tinggal cari parkiran di area depan warung deh…warungnya ada di sebelah kiri.  Gak susah kan nyarinya, tapi memang jalannya kecil hanya cukup untk satu mobil…

Seperti layaknya asinan betawi yang lain, asinan ini terdiri dari sayuran segar (taoge, irisan tipis kol, irisan daun selada, irisan mentimun), potongan tahu putih segar, kerupuk mie yang warnanya kuning, kerupuk merah, taburan kacang tanah goreng, lalu disiram saus kacang berwarna coklat kemerahan.  Saus kacang ini rasanya asam, manis, asin, sedikit pedas. Kalo makan di tempat, disana disediakan gula merah cair, yang untukku tambahan gula merah cair membuat sausnya jadi lebih legit dan enak.  Selain asinan sayur, di warung ini juga menyediakan asinan buah.  Tetapi memang juaranya tetap asinan sayur.  Ini nih gambarnya...




Aku mengenal asinan ini lebih dari 10 tahun lalu, karena kebetulan dulu  Rawamangun adalah daerah kekuasanku….hehehe…(maksudnya dulu kost dan kontrak di daerah Rawamangun),  Awal kenalnya warungnya kecil aja, tapi sekarang sudah makin diperluas dengan tambahan meja untuk makan di tempat.  Sayangnya pada kunjungan kemarin, aku lupa menanyakan berapa porsi rata-rata yang terjual setiap hari.  Yang jelas, saat menunggu pesanan kami 6 bungkus (untuk dibawa pulang) dilayani, seorang ibu baru saja beranjak meninggalkan warung menenteng 10 bungkus asinan.  Di dalam warung sendiri ada 5 orang sedang bersantap.  Lalu serombongan wanita usia dua puluhan memasuki warung.  Padahal saat itu sekitar jam 4 sore… Tampak bahwa asinan ini jajanan yang pas dinikmati kapan saja (tapi bukan buat sarapan ya..)

Sebenarnya asinan ini dimasukkan dalam kelompok hidangan penutup atau hidangan selingan.  Tapi buatku asinan ini bisa berubah fungsi jadi hidangan makan siang…pastinya kenyang setelah menghabiskan satu porsi.  Tapi 4 jam kemudian rasa laparnya udah balik lagi…hehehe…  

Nah kalo pas pengen yang ringan dan segar, silakan mampir ke sini deh…

Asinan Betawi H. Mansyur
Jl Taman Kamboja III No 10
Rawamangun (021) 4707242

Asinan sayur : Rp. 10,000/porsi
Asinan buah : Rp. 8,000/porsi

Friday, February 18, 2011

Bebek Bacem

Resep uji coba, karena belum pernah masak bebek dibacem.  Trus yang kedua, kalo bikin bacem gak pernah pake resep…yang penting tau bumbu dasarnya, trus rasa diatur aja lah…hehehe… Ini enaknya kalo masak, rasa gampang diatur, kalo kurang masih gampang ditambah-tambah, kalo kelebihan ini yang agak susah…hehehe…
So, dalam rangka bikin resep untuk ngisi blog, jadi bahan-bahan ditulis deh satu-satu.
Bumbu bacem untuk bebek ini sama dengan bumbu bacem pada umumnya, yang biasa digunakan untuk membacem tahu, tempe atau jeroan.  Nah…untuk tingkat manisnya silakan disesuaikan selera yaa… karena untuk orang Jawa aja tingkat kemanisan udah beda-beda.  Perhatikan deh…masakan orang Jogya (daerah asal bapakku) cenderung manis sekali…ini bisa dilihat gudegnya yang tingkat kemanisannya tinggi.  Sedangkan Solo (daerah asal ibuku) yang hanya berjarak sekitar 64km dari Jogya, citarasa masakan masih tetap manis tapi dibarengi dengan rasa  gurih.  Itu sebabnya untuk gudeg, aku lebih suka gudeg Solo daripada gudeg Jogya, karena memang aku gak suka yang terlalu manis.
Kembali ke bebek bacem, waktu mengungkepnya aku tambahkan daun pandan, untuk membuat bebek lebih wangi..hehehe…
Rasanya ya manis gurih bacem lah, pas makannya ditemani sambel bawang (kalo di resto bebek ngetop dari Solo itu, sambelnya dikasih nama sambel korek), plus lalapan… Hmm…enak deh.. Cobain aja yukk…


BEBEK BACEM

Bahan :
  • 1 ekor bebek (potong 4)
  • 5 lembar daun salam
  • 1 ruas lengkuas
  • 5 lembar daun pandan , simpulkan
  • 100g gula merah
  • 2sdm gula pasir
  • Bumbu, haluskan : 7 bawang merah, 5 bawang putih, 1 sdm ketumbar, garam
  • air untuk merebus bebek (kalo menggunakan air kelapa, rasa akan lebih enak)
 Cara membuat :
1.     Cuci bersih bebek.
2.     Taruh dalam wajan, masukkan semua bahan-2 ke dalamnya.  Masukkan air hingga semua bebek terendam.  Ungkep sampai empuk.  Angkat dan tiriskan.
3.     Goreng dalam minyak panas sampai kecoklatan.

Sambal bawang
Bahan :
·         3 cabe merah besar
·         5 cabe rawit merah (kalo suka pedas, boleh ditambah)
·         1 siung kecil bawang putih
·         garam secukupnya
·         minyak panas bekas menggoreng bebek

Cara membuat :
1.     Ulek halus cabe merah besar, cabe rawit, bawang putih dan garam
2.     Tuangi minyak panas, aduk rata.  Siap disantap.

Dicobain yaaa...:)

Sunday, February 13, 2011

Angkak

Ini pertamakalinya aku tau dan pake angkak dalam masakan.  Awalnya agak bingung liat bentuknya yang kayak beras, tapi warnanya merah bit gitu...  Ternyata angkak memang asalnya dari beras, trus fungsi dan manfaat angkak banyak sekali.  Selain untuk pengawet dan pewarna alami makanan, banyak juga manfaatnya untuk kesehatan.  Info lengkap mengenai angkak ini aku ambil dari beberapa sumber...

Angkak (Bahasa Cina: , ; pinyin: hóng qú mǐ; lit. "red yeast rice"), red fermented rice, red kojic rice, red koji rice, atau ang-kak, yaitu beras putih jenis tertentu yang dibiakkan dengan sejenis ragi khusus selama beberapa hari sehingga mengubah warna beras menjadi merah (wikipedia, lengkapnya disini) 

Fermentasi angkak menggunakan kapang Manascus sp. yang berasal dari negara China. Pembuatan pertama dilakukan oleh Dinasti Ming yang berkuasa pada abad ke-14 sampai abad ke-17. Dalam teks tradisional The Ancient Chinese Pharmacopoeia disebutkan bahwa angkak digunakan sebagai obat untuk melancarkan pencernaan dan sirkulasi darah. Beberapa spesies kapang telah digunakan untuk memproduksi angkak, diantaranya adalah Monascus purpureusM. pilosus, dan M. anka. Negara-negara Taiwan, Jepang, Korea, dan Hongkong memproduksi angkak untuk keperluan sebagai pewarna alami makanan.  Hasil uji toksisitas menunjukkan pigmen angkak cukup aman digunakan dalam pangan/makanan, mengurangi penggunaan nitrit dalam memperbaiki warna merah daging olahan seperti sosis dan ham daging sapi, serta menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan perusak berspora seperti Bacillus cereus dan Bacillus stearothermophilus (info lebih lengkap klik  disini)  

Informasi lain menyebutkan beberapa manfaat angkak, seperti yang aku temukan disini. Beras merah cina atau angkak merupakan pengawet dan pewarna makanan alami dan menyehatkan. Juga dianggap sebagai obat bermacam penyakit (baca sendiri aja lengkapnya yaaa..heheh...)

Ini nih gambar angkak...

Bebek Panggang Merah

Resep olahan bebek, adalah salah satu resep yang paling sering aku cari.  Alasannya sederhana, karena bebek adalah lahan bisnisku dan jualan utamaku…hehehe… Jadi aku selalu merasa tertantang untuk mencoba resep baru, untuk menambah menu yg sudah ada…
Aku selalu membayangkan, akan seperti apa kalo resep bebek peking panggang diaplikasikan ke bebek lokal… Bebek  lokal cenderung kalah montok dan dagingnya lebih keras  Apalagi dengan resep ini, setelah direndam bumbu, bebek langsung dipanggang.  Sementara bebek jualanku, biasanya harus diungkep dulu sekitar sejam, supaya empuk.  Kebetulan aku selalu mempergunakan bebek jantan muda (usia sekitar 4 bulan), yang dagingnya lebih empuk daripada bebek betina afkir.  Jadi siapa tau ini bisa berhasil juga dan aku gak akan pernah tau kalo aku gak mencobanya…:)

Waktu  blogwalking ke blog milik ShinyLien, aku menemukan beberapa resep bebek disana, termasuk dua resep bebek peking panggang.  So, aku pilih resep ini dulu, karena bumbu-bumbunya lebih sederhana…hehehe…

Bebek aku rendam dalam bumbu semalaman di kulkas.  Pagimya baru aku panggang.  Karena ini baru pertama kalinya aku bikin bebek panggang, jadi sebentar-sebentar aku tengokin ovennya…hahaha…
Setelah sekitar setengah jam manggang, aku olesi lagi bebeknya beberapa kali dengan bumbunya.  Ternyata di dasar loyang (aku pake loyang aluminium foil), terbentuk cairan yg berasal dari bebek plus bumbunya.  Hmm…bisa diapain ya cairan ini?  Dibuat saus enak kali yaa… Rasa cairannya sih antara gurih, manis, asam…sesuai dengan bumbunya.  OK…sekarang mengarang bebas untuk bumbu sausnya dulu deh….hehehe… Tapi maaf ya kalo bumbu sausnya gak ada takaran pastinya…disesuaikan selera aja deh…

Bebek panggang ini rasanya gurih, manis, asam… Bumbunya yang sederhana justru menonjolkan rasa gurih asli daging bebeknya.  Daging bebeknya sendiri kering, kesat, tapi empuk… Waktu bebek sudah dipanggang 90 menit, aku coba colek pahanya…walah..kok masih keras yaa…sementara kulitnya sendiri warnanya sudah mulai kehitaman.  Tapi ternyata aku salah..dagingnya memang masih firm, tapi empuk…sama sekali gak ngelawan waktu digigit dan dikunyah.  Bebek ini dihidangkan begitu saja tanpa saus sudah enak banget… Waktu dimakan dengan sausnya, sensasinya sedikit berbeda karena ada tambahan aroma bawang Bombay plus pedasnya cabe bubuk.  Patut dicoba deh resep ini…   Thanks to ShinyLien…:)



BEBEK PEKING PANGGANG
(source : ShinyLien lengkapnya disini)

Bahan :
1  ekor bebek peking atau bebek biasa (aku pake bebek biasa…)
2  sdm kecap asin
2  sdm kecap manis
200 ml air (aku Cuma pake 150ml)
1 sdt lada bubuk (aku tambah jadi 1 ½ sdt)
1 sdm angkak (gak tau angkak kayak apa? coba intip disini)
3 sdm makan gula pasir
1 sdt garam (aku tambah jadi 1 ½)
2 buah jeruk limau atau jeruk nipis (aku pakai keduanya)

Cara membuatnya :
1.  Cuci dan potong-potong bebek sesuai selera (bebek aku biarkan utuh, hanya aku buang kepala dan aku belah dadanya).
2.  Potong, lalu peras jeruk limau dan ambil airnya lalu sisihkan.
3.  Campur rata semua bahan menjadi satu di dalam sebuah wadah dan diamkan selama 1 jam.
4.  Panggang di dalam oven sampai daging mengering lalu diolesi sisa bumbu rendaman bebek kemudian dipanggang lagi hingga bebek matang.
5. Sajikan dengan perasan jeruk limau (plus saus ala dapursaga..hehehe..)

Resep Saus Bebek Panggang

Bahan :
-          cairan hasil memanggang bebek
-          bawang Bombay cincang kasar
-          cabe bubuk sesuai selera (aduhh…aku gak bisa jauh dari segala sesuatu bernama cabe…hehe..)
-          tepung maizena dilarutkan dengan sedikit air

Cara membuat :
  1. Tumis bawang Bombay dengan sedikit minyak
  2. masukkan cairan bebek.  Tambahkan bubuk cabai, aduk rata..biarkan mendidih.
  3. Masukkan larutan maizena, aduk rata.  Biarkan sampai mendidih lagi.  Angkat dan siap dihidangkan melengkapi bebek panggang

Notes :
-         Bebek aku panggang dengan suhu 150°C selama kurang lebih satu jam, dengan api bawah.  Setelah itu suhu aku naikkan menjadi 240°C dengan api atas-bawah, sampai bebek matang.  Total waktu memanggang sekitar 90 menit..
-          Olesi dengan bumbu sesering mungkin
-          Kenali oven masing-masing ya, karena setiap oven punya karakteristik sendiri-sendiri, walopun dengan merek dan model yang sama
-          Bebek panggang ini enak, tapi beda dengan bebek jualanku yang umumnya kaya bumbu (jadi kalo buat makan “nglawuhi” gitu…hmm…apa ya istilah bahasa indonesianya??), bebek panggang ini rasanya “minimalis”.  Jadi kalo bebek jualanku seekor bisa untuk berempat, kalo bebek panggang ini seekor cukup untuk berdua aja deh… (doyan ato apa nih…hehehe..)

Silakan dicoba yaa…:)

Ayam Goreng ala KFC (tapi lebih enak..!)

Siapa yg gak kenal ayam gorengnya pak Kolonel satu ini? Bahkan anak-anak kebanyakan makannya lebih mudah dan lebih lahap dengan lauk ayam goreng seperti ini.  Ya, ayam goreng balut tepung memang populer di Indonesia, sampai-sampai McDonald yg aslinya cuma jualan burger, akhirnya menambahkan ayam goreng di daftar item jualannya..

Sejak merebaknya banyak issue mengenai ayam, terutama ayam yg mengalami proses penggemukan dengan suntikan hormon, banyak hasil penelitian yg memberikan informasi dampak buruk konsumsi berlebihan ayam dengan proses penggemukan ini.  Dampak buruk terutama dialami dan tampak pada anak-anak, padahal justru anak-anak adalah konsumen utama.

Banyak ibu-ibu yang lalu mengambil langkah aman, dengan hanya mengkonsumsi masakan ayam buatan rumah.  Tapi seringkali terpaksa menyerah pada keinginan anak, kalo mereka sedang menginginkan menu ini.  Nah..jadi kenapa gak coba buat sendiri.  Selain ayamnya pilihan, pastinya lebih sehat dan aman untuk kesehatan dan kantong… Kebetulan aku masih punya ayam organik seekor di freezer, jadi diniatin deh bikin ayam goreng ini.. Resep aku ambil dari web-nya NCC, disini.. Trus, beberapa waktu  lalu ada yg sharing di milis, kalo nyoba bikin ayam ini tapi ditambah buttermilk, ya udah nyontek sekalian deh…jadi jangan nanggung-nanggung nyonteknya gitu... (TFS yaa... Elizabeth Hartanto..). 

Begitu ayam gorengnya matang, gak tahan deh untuk langsung disantap.  Rasanya…hmmm…nikmat deh…ayam goreng dari resto tiga huruf itu mah lewat..hehehe… Ini jujur lho…*skalian narsis juga ding..hehehe…* 

Oh iya, dulu ibuku juga sering bikin ayam goreng tepung ini sendiri.  Tapi seingatku ibuku cuma pake tepung tapioka.  Hasil akhir kulitnya memang lebih crunchy, lebih keras.  Sedangkan tepung dengan resep NCC ini lebih lembut (kurang lebih sama deh dengan ayam originalnya pak Kolonel).  Kapan-kapan kalo aku bikin lagi, aku mau coba  dengan takaran tepung tapioca lebih banyak, supaya hasilnya lebih crunchy (karena aku suka balutan tepung yg crunchy…hehehe…).
Supaya gak penasaran…langsung dicoba deh resepnya yaa…


Ayam Goreng ala KFC
(source : Natural Cooking Club)
Bahan:
1 ekor ayam negeri, potong 8  (berat ayam lk. 1 Kg )
1 sdt garam
1 sdm chicken powder
½ sdt lada halus
½ sdt vetsin (gak pake)

Tepung Bumbu:
1 kg tepung terigu protein sedang
2 sdm tepung sagu
6 gr soda kue
1 sdt garam
1 sdt chicken powder
1 sdt  lada halus

Bumbu celupan:
1 btr putih telur
1 sdm chicken powder
500 ml air

Cara membuatnya:
  1. Taruh ayam dalam baskom, taburi bumbunya, sisihkan. Biarkan 15 menit hingga bumbu meresap. (aku tambahkan buttermilk yg dibuat dari 200ml susu hangat + 2  sdm air jeruk nipis, diamkan setengah jam lalu saring untuk diambil buttermilknya)
  2. Bumbu Celup : kocok putih telur hingga encer dengan garpu atau whisk, beri chicken powder, aduk rata, tuangi air. Sisihkan.
  3. Tepung bumbu : campur semua bahan menjadi satu, aduk rata.
  4. Penyelesaian : Ambil 1 potong ayam, gulingkan pada tepung bumbu sebentar, lalu celupkan dalam bumbu celupan sebentar saja, angkat dan gulingkan lagi dalam tepung bumbu sambil tepungnya dipadatkan pada ayam. Lakukan untuk semua ayam.
  5. Panaskan minyak, goreng ayam hingga kuning kecoklatan. Angkat, tiriskan. Sajikan.

Notes :
-          aku pake ayam organik, jadi sama sekali gak ada bau amis ayam, trus dagingnya lebih lembut, dan juicy
-          aku gak tau fungsi penambahan buttermilk, tapi memang ayamnya lebih mantap deh rasanya.  Ternyata pas buka file lama di milis NCC, nemu email dari mbak Tuty yang sharing resep ayam gorengnya Thomas Keller yang jualan di California Utara.  Kata mbak Tuty, si Thomas ini cuma jualan seminggu sekali, jadi selalu laris manis.  Nah, diantara segambreng bumbu yang dia pake, ternyata memang ada  buttermilk juga… Ohh, mungkin buttermilk adalah bumbu yang umum digunakan untuk ayam goreng western yaa…hehehe… Tapi masih belum pengen nyoba ayam gorengnya Thomas.. Kayaknya bumbunya bule banget deh, lha pake thyme, bayleaf, rosemary…(pssttt….itu bumbu yang gak ada di dapurku…hahaha…)
-          Di adonan tepungnya aku tambahkan cabai bubuk, maklum gak bisa jauh dari pedas…hehehe…  Cuma kayaknya takarannya kurang banyak, jadi masih belum terasa efeknya…
-          Supaya matang merata dan sempurna, harus digoreng dalam minyak panas dan terendam seluruhnya.  Nah, ini aku yang belum pinter, jadi kulitnya udah cantik, tapi ternyata daging dalamnya belum terlalu matang.  Ahh..susah amat…. nyalain aja oven ahh.., trus masuklah ayam ke dalam oven… Beres deh… kulit cantik, daging matang sempurna… Cara sesat gak apa-apa deh, asal hasil akhirnya OK…:)

Thursday, February 10, 2011

Watermelon Cookies

Pertamakali bikin kukis ini lebih karena penasaran...penasaran dengan rasa dan bentuknya yang cantik.  Kukis ini sempat bikin heboh dunia permilisan NCC.  Jadi pertengahan tahun 2009, di antara beberapa resep kukis yang aku uji coba (untuk persiapan kukis lebaran), aku masukkan si watermelon cookies ini.  Namanya juga uji coba, yang berarti trial error...ya hasilnya error banget dehh...hehehe... Warnanya gak ok, bentuknya ancur...pokoknya gak ada cantik-cantiknya sama sekali.  Mana pas lagi menggulung 3 warna jadi satu, tiba-tiba mati lampu...huuwaaaa... terpaksa deh, kerja ditemani lilin.. 
Gak nyerah, aku bikin lagi yg kedua.  Berhasil! Yang kedua ini hasilnya cantik deh...psstt...udah bisa dibandingin dengan gambar kukis buatan suhu di NCC belum? wakakaka...:)
Kukis ini sempat aku masukkan item kukis lebaran, tapi alhamdulillah yang pesen kukis ini gak banyak.  Lha kok alhamdulillah? Iya..karena ternyata kukis ini sama sekali gak cocok untuk mass production.  Apalagi buat aku yang maunya dikerjain sendiri...hehehe... Tapi kalo hanya orderan personal sih masih bisa dikerjakan deh..
Ini resepnya yaaa...
WATERMELON COOKIES
(source : NCC)
Bahan:
300gr mentega/margarin (aku pake mentega)
225gr gula bubuk
50ml whipped cream
1 sdt perenyah cookies (Optional - aku gak pake)
1 sdt vanilla pasta
3 btr kuning telur
2sdt melon flavour
½ sdt garam
 
Cara membuat:
  1. Kocok semua bahan hingga lembut dan rata, lalu bagi menjadi 3. 
  2. 1/3 bagian diberi : - 175gr tepung terigu
                                - 50gr almond bubuk
                                - 10gr tepung maizena
                                - 20gr susu bubuk FC
                                - 1sdm wijen hitam yg sudah di sangrai
                                -  pewarna merah secukupnya
    aduk rata adonan ini, bagi 4 atau 2 bagian, bulatkan, bekukan dalam freezer.
  3. 1/3 bagian diberi :  - 175gr tepung terigu
                                 - 20gr tepung maizena
                                 - 20gr susu bubuk FC
                                 - pewarna kuning secukupnya
  4. 1/3 bagian diberi :   - 175gr tepung terigu
                                  - 20gr tepung maizena
                                  - 20gr susu bubuk FC
                                  - pewarna hijau dan kuning secukupnya
  5. Setelah adonan merah mengeras, bungkus dengan adonan kuning, bekukan lagi. Terakhir bungkus dengan adonan hijau, bekukan.
  6. Gulingkan pada gula kasar, lalu belah adonan menjadi dua bagian melintang, potong tipis, oven hingga matang (sekitar 20 menit dengan suhu 130’C.
Cantik kan penampilannya...rasa dan wanginya melon banget...(habis semangka gak ada wanginya...hehehe...).  Kalo tertantang untuk nyoba kukis cantik ini, sediakan waktu khusus ya...seoalnya emang harus telaten...:).   

 
 Selamat mencoba yaa...

Soto Solo

Ini salah satu masakan ibuku yang jadi favorit orang serumah, yang aku sertakan dalam event online NCC, Indonesian Food Week.  Jadi kalo mau cari masakan nusantara, langsung aku cek disini deh...karena banyak pilihan masakan yg ok punya...
Aku belum pernah masak soto solo ini sendiri.  Biasanya kalo pas pulang ke rumah ibu, baru deh minta dimasakin.  Pokoknya tiap pulang kampung adalah saat memuaskan diri dengan semua masakan ibu, yang buatku gak ada tandingannya...hehehe... Tapi karena pengen ikutan event online-nya, jadi aku telpon ibu, khusus nanya resep.   Oh iya, selain Soto Solo, masakan ibuku yg aku sertakan dalam event online itu adalah Tahu Acar.  Silakan dicek juga yaa...disini

Sebenarnya gak tau nama aslinya soto apa, tapi karena ibuku orang Solo dan masakan ini udah bisa dibilang turun temurun, jadilah namanya Soto Solo aja deh..
Untuk dagingnya, pilih sandung lamur (brisket) dan bagian daging yang empuk, supaya bumbu bisa lebih meresap.  Rasanya lengkap, manis, gurih dan asam dari belimbing sayur (belimbing wuluh).  Pokoknya rasanya ringan, enak dan segar dehh…  Oh iya, takaran bumbunya adalah versi ibuku yang selalu berani bumbu.  Jadi kalo dirasa kebanyakan, disesuaikan selera aja.




SOTO SOLO – Jawa Tengah

Bahan :
  • Daging sandung lamur ¼ kg
  • Daging empuk (misalnya bagian kisi) ¼ kg
Bumbu haluskan :
  • Bawang putih 10 – 15 siung    
  • Bawang merah 10 siung
  • Ketumbar 1 sdt                          
  • Merica ½ sdt
  • Garam secukupnya
 Bumbu lainnya :
  • Daun salam sekitar 5 lembar
  • Laos seukuran ibu jari
  • Kecap manis
  • Gula pasir secukupnya
  • Bawang daun 3 batang , rajang tidak usah terlalu halus
  • Belimbing sayur 5 buah, iris-iris melintang
Membuatnya :
1.    Daging direbus sampai matang tapi tidak usah sampai empuk.  Potong-potong persegi kira-kira 1cm.  Masukkan kembali dalam panci berisi air rebusannya. Sisihkan.
2.    Tumis bumbu halus dalam sedikit minyak goreng sampai harum.  Masukkan ke dalam panci berisi daging.  Tambahkan daun salam, laos, kecap dan gula pasir.  Rebus kembali dengan api kecil, agak daging lunak dan bumbu meresap.  Bila belum empuk dapat ditambahkan lagi air masak.
3.     Cicipi paduan rasanya.  Kalo sudah OK, masukkan irisan bawang daun dan belimbing sayur, lalu matikan apinya.
4.     Hidangkan panas-panas dengan pelengkapnya.  Hmmm...nikmat banget..:)

Pelengkap Soto Solo :
  • Sambal, yang dibuat dari :-         cabe rawit 15 buah
    -         bawang putih 1 siung
    -         kemiri 1 buah
    Semua bahan di atas direbus dengan sedikit air, lalu dihaluskan dengan garam
  • Tempe goreng atau perkedel kentang
  • Taoge yang diseduh sebentar dengan air panas
  • Seledri (daunnya aja), dirajang halus untuk taburan
  • Bawang merah goreng untuk taburan
  • Kerupuk (soto ini matchingnya sama krupuk kampung yang putih itu, bukan krupuk udang).
Silakan dicoba yaaa...:)

Tahu Acar

Tahun 2009 NCC bikin event online lagi.  Kali ini judulnya Indonesian Food Week. (banyak lho resep-resep masakan nusantaranya, coba tengok deh disini)  Nah, karena pengen ikutan, maka aku khusus telpon ibuku, untuk minta resep masakan rumah  yg jadi favoritku.  Ada 2 yang aku ikut sertakan di event online itu, satunya Tahu Acar dan satunya Soto Solo.  Yang Tahu Acara resepnya nanti aku paparkan disini.  Kalo yang Soto Solo, langsung diklik aja disini.  Dua-duanya masakan khas Solo, daerah asal ibuku.

Tahu acar ini, masakan yang murah meriah dan bikinnya gampang.  Rasanya segar karena ada acarnya, dipadu dengan rasa manis kecap dan gurihnya tahu.  Di rumahku, masakan ini jadi menu makan siang, dimakan tanpa nasi..hehe… Apalagi pas lagi cuaca panas-panas, hmm..enak dan segar deh.. Karena memang rendah karbohidrat, kalo makan tahu acar ini bisa tiap 2 jam sekali...hehehe... Habis enak sihhh...
Ini resepnya ya..


TAHU ACAR

Bahan :
  • Tahu 10 buah, bumbui dengan bawang putih dan garam lalu goreng
  • Kol kira-kira ¼ biji kecil, buang tulangnya, rajang halus
  • Taoge pendek 200g, seduh sebentar dengan air panas
  • Mie basah 1/4kg, seduh sebentar dengan air panas
  • Kacang tanah 150g, goreng
  • Kerupuk gado-gado 100g, goreng
  • Acar timun
  • Bawang putih dihaluskan (dari 2 siung bawang putih dan garam, lalu tambah 2 sdm air matang)
  • Seledri 3 batang (daunnya aja), rajang halus
  • Sambal (cabe rawit direbus, kemudian haluskan dengan sedikit garam)
  • Kuah gula merah (dari 300g gula merah yang direbus dengan 800ml air).
  • Kecap manis
Acar timun  :
Timun (4 buah), kupas dan buang bijinya lalu iris persegi panjang kecil kecil.  Masukkan dalam wadah, bubuhi gula pasir dan garam.  Lalu tambahkan sedikit air masak dan cuku.  Cicipi sampai rasanya sesuai asam, manis dan asinnya.

Penyajian :
1.     Tata bahan-bahan di dalam mangkuk, berturut-turut kol, mie basah, tahu yang sudah dipotong-potong dan acar dengan kuahnya.
2.     Siram dengan kuah gula merah (dingin aja ya..jangan kuah panas).  Taburi kacang, seledri dan kerupuk. 
3.     Bumbui dengan bawang putih halus, sambal dan kecap manis.  Pokoknya harus dapat rasa manis, asin dan asam segarnya.
4.     Tinggal disantap deh…

Kalo mau di dalamnya boleh juga ditambahkan gimbal/bakwan udang...pasti lebih seru..
Silakan dicoba yaa...:)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design